I HAVE CHANGED.
Kata2 itu yang terpikir dari diriku saat ini. Entah kenapa, aku hanya bisa merasakan hal itu. Dari dalam diriku muncul sesosok “aku” yang satu lagi, berusaha berontak dengan semua yang udah terjadi sama hidupku. Aku berusaha keras mengontrolnya, tetapi akhir2 ini “dia” sudah sering keluar dalam hidup nyataku. Dia datang seolah sebagai my revenge yang tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh orang lain. Akhir2 ini keberadaannya semakin kuat. Aku tidak mengada-ada hal ini, karena memang kenyataannya begitu. Apakah ini fenomena dimana orang hampir berubah menjadi orang yang lain, ataukah ini saat dimana aku harus pergi ke seorang psikiater?
Kata orang2, kepribadian lain yang muncul saat terjadi sindrom kepribadian ganda adalah kepribadian yang muncul untuk menutupi kelemahan kepribadian asli kita. Begitukah? Kalau ternyata kepribadian kita yang lain itu ternyata memiliki sikap dengan “killing intent” atau nafsu membunuh, apakah ini berarti bahwa aku di kepribadian asliku adalah orang yang lemah? Kalau memang begitu, berarti aku harus menguatkan diriku saat ini. Hanya itu yang bisa kulakukan. Aku tak mau hidupku berakhir sebagai orang sakit di RSJ, aku ingin menjalani hidupku dengan baik dan normal, sama seperti teman2 lain yang sebaya denganku.
Kadang aku mendengar suatu bisikan hati dari dalam diriku, mengatakan “BUNUH... BUNUH...” Dan semakin hari aku semakin merasakan itu. Mungkin pada saat aku “berubah”, aku tidak sadar dan melontarkan kata2 yang akan “membunuh” teman2ku, aku tidak tahu. Aku cuma tahu bahwa aku sedang berubah. Dari seorang remaja yang kekanak-kanakan, menjadi seorang dewasa. Semoga saja tidak ada mutasi dalam transformasi itu.
Mungkin kalau aku berpikir kembali dengan jernih, aku dapat menerawang seperti apa kepribadianku yang satu lagi itu. Dia adalah sosok kejam yang memiliki killing intent yang besar. Dia harus menjadi seorang nomer satu, dan dia adalah seorang yang tak boleh dibantah. Tidak boleh ada pembangkang. Bila ada, maka harus cepat dibunuh. Sosok yang mudah tersinggung. Hanya berpikir bahwa hukum rimba selalu mengalahkan hukum2 lain. Hanya ingin menghajar orang lain, meski tanpa alasan yang cukup untuk menghajar orang lain. Pathetic, huh?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar